Cara Mengurus Sertifikasi Halal untuk UMKM: Panduan Lengkap dan Praktis

Mengurus sertifikasi halal untuk UMKM bukan hanya sebuah keperluan administratif. Sertifikat ini menjadi bagian penting dalam menjaga kepercayaan konsumen dan meningkatkan daya saing di pasar yang semakin sadar akan kehalalan produk.

Dengan adanya sertifikasi halal, pelaku UMKM menunjukkan komitmen terhadap kualitas sekaligus memastikan bahwa produk mereka sesuai dengan standar syariah.

Meskipun terkadang proses ini terasa rumit bagi yang baru pertama kali mengurusnya, langkah-langkah praktis yang tepat akan memudahkan pelaksanaannya.

Namun, jika langkah-langkah yang benar diikuti, proses ini tidak sesulit yang dibayangkan. Panduan berikut akan mengurai cara mengurus sertifikasi halal secara lengkap dan mudah.

Persyaratan Dasar Sertifikasi Halal

Sebelum masuk ke proses lebih lanjut, penting untuk memahami persyaratan dasar dalam mengurus sertifikasi halal untuk UMKM. Memastikan semua persyaratan terpenuhi akan memperlancar proses pengajuan.

1. Produk yang Diajukan

Produk yang akan diajukan harus memenuhi standar halal, baik dari segi bahan yang digunakan maupun proses produksinya.

Pastikan semua bahan baku, aditif, hingga proses pengolahan sudah terjamin kehalalannya dan tidak mengandung unsur haram.

2. Legalitas Usaha

Legalitas usaha seperti izin usaha dan NPWP sangat penting dalam pengurusan sertifikasi halal. Hal ini menjadi bukti bahwa UMKM yang dikelola beroperasi secara sah di bawah aturan yang berlaku.

3. Sistem Jaminan Halal (SJH)

Penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH) juga menjadi bagian penting dalam sertifikasi halal. Sistem ini memastikan bahwa seluruh proses, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk, mengikuti prinsip-prinsip halal.

Langkah-Langkah Mengurus Sertifikasi Halal

Setelah persyaratan dasar terpenuhi, berikut ini langkah-langkah praktis untuk mengurus sertifikasi halal:

1. Pendaftaran di Lembaga Sertifikasi Halal

Langkah awal dalam mengurus sertifikasi halal untuk UMKM adalah melakukan pendaftaran di lembaga sertifikasi halal seperti BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal).

Saat ini, pendaftaran dapat dilakukan secara online, sehingga memudahkan proses administrasi.

2. Melengkapi Dokumen

Setelah pendaftaran, persyaratan dokumen harus dipenuhi. Dokumen yang biasanya diperlukan antara lain daftar bahan baku, diagram alur produksi, dan legalitas usaha. Kelengkapan dokumen sangat penting agar proses verifikasi berjalan dengan lancar.

3. Audit Halal

Setelah semua dokumen lengkap, tim auditor dari lembaga sertifikasi halal akan melakukan pemeriksaan atau audit di lokasi produksi.

Audit ini bertujuan memastikan bahwa seluruh proses produksi sesuai dengan standar halal. Kebersihan tempat produksi dan ketersediaan bahan yang halal harus dipastikan memenuhi persyaratan.

Keunggulan Memiliki Sertifikasi Halal

Banyak yang mungkin bertanya, “Apakah sertifikasi halal benar-benar penting bagi UMKM?” Jawabannya jelas: iya. Beberapa keunggulan yang didapat dari memiliki sertifikasi halal untuk UMKM antara lain:

1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Konsumen akan merasa lebih percaya dan nyaman ketika membeli produk yang sudah tersertifikasi halal. Hal ini menambah daya tarik produk, terutama bagi konsumen yang sangat memperhatikan aspek kehalalan.

2. Memperluas Jangkauan Pasar

Produk bersertifikasi halal lebih mudah masuk ke pasar dengan regulasi kehalalan yang ketat, termasuk negara-negara Muslim di Timur Tengah. Ini memberikan peluang besar untuk memperluas pasar dan meningkatkan omset.

3. Meningkatkan Daya Saing

Di tengah persaingan yang semakin ketat, memiliki sertifikasi halal menjadi nilai tambah bagi produk. Konsumen akan cenderung memilih produk yang lebih terpercaya dan memiliki jaminan kehalalan.

Biaya dan Waktu Proses Sertifikasi Halal

Selain mengetahui langkah-langkah pengurusan, penting juga untuk mempertimbangkan aspek biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam proses sertifikasi halal:

1. Biaya Sertifikasi

Biaya pengurusan sertifikasi halal untuk UMKM umumnya tergantung pada skala usaha. Untuk UMKM, biaya cenderung lebih terjangkau dibandingkan perusahaan besar, karena ada kebijakan khusus dari pemerintah untuk mendukung usaha kecil.

2. Waktu Proses Sertifikasi

Rata-rata, waktu yang dibutuhkan untuk mengurus sertifikasi halal adalah 2-3 bulan. Namun, lamanya proses dapat berbeda-beda tergantung kelengkapan dokumen dan kesiapan dalam menghadapi audit.

3. Dukungan Pemerintah

Pemerintah menyediakan berbagai program subsidi dan pelatihan bagi UMKM yang ingin mengurus sertifikasi halal. Manfaatkan program ini untuk mempermudah proses pengurusan dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan.

Mengurus sertifikasi halal untuk UMKM memang memerlukan usaha dan persiapan, namun manfaatnya jauh lebih besar bagi keberlanjutan usaha.

Sertifikasi halal bukan hanya memastikan produk sesuai dengan aturan agama, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang pasar yang lebih luas. Dengan panduan yang tepat, proses ini bisa lebih mudah dan memberikan keuntungan besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *