7 Tips Menjaga Kualitas Produk pada Bisnis Makanan Ringan

Pada bisnis makanan ringan, kualitas yang terjaga menjadi hal yang penting. Bagaimana cara menjaga kualitas produk makanan ringan?

Salah satu akan dampak positif dari internet adalah cepatnya laju segala macam informasi, termasuk juga informasi mengenai suatu produk. Masyarakat semakin pintar untuk mengetahui komposisi yang terkandung dalam suatu produk. Maka dari itu, pengusaha harus mampu memastikan kualitas produknya agar tetap terjaga kualitasnya sehingga produk bisa bertahan di pasaran dan juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.  Berikut ini merupakan tips menjaga kualitas produk pada bisnis makanan ringan :

1. Bahan Baku Utama yang Berkualitas

Bahan baku menjadi salah satu dasar penentu awal dari kualitas suatu produk. Dalam menentukan bahan baku perlu diperhatikan beberapa hal seperti berikut ini ;

  • Kebersihan dan keamanan produk, produk bahan baku terhindar dari mikroba, zat kimia berbahaya, dan berbagai zat asing yang membahayakan.
  • Kandungan nutrisi, nutrisi yang baik akan dapat menjaga kualitas produk. Seperti, kandungan Lemak yang berlebihan dapat menyebabkan aroma tidak sedap (tengik), kadar gula yang terlalu banyak menyebabkan produk terlalu manis, dan juga kandungan air yang terlalu banyak dapat mengakibatkan produk tidak renyah (lembab) sehingga mikroba dapat tumbuh dengan mudah.
  • Tekstur, rasa dan aroma, pastikan bahan baku dapat menciptakan tekstur, rasa dan juga aroma yang diharapkan.
  • Label dan informasi produk, dengan mengetahui asal usul dan kandungan akan suatu produk maka dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
  • Ketersediaan dan harga, bahan baku sering kali mengalami naik turun akan harga dan ketersediaanya, sehingga pengusaha diharuskan untuk bisa mengontrol atau mengetahui cara penanganan bahan baku saat bahan baku sedang langka dan harga yang tinggi sehingga proses produksi tidak terganggu.

2. SOP dan SOC yang Jelas

SOC (Security Operations Center ) adalah sistem pendukung keamanan suatu organisasi atau badan usaha. SOP (Standard Operating Procedure) yang merupakan serangkaian prosedur yang harus ditaati dalam suatu kegiatan. Baik SOC maupun SOP Keduanya memiliki hubungan yang saling terkait. Ketika kedua hal tersebut dapat dilaksanakan dengan terkoordinir maka tidak sulit untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman serta memiliki integritas yang tinggi, dan juga tetap dapat mempertahankan kualitas produk sehingga kepercayaan konsumen dapat meningkat.

3. Melakukan Penyederhanaan Proses

Langkah penyederhanaan proses ini dilakukan dengan mengidentifikasi hal-hal yang tidak perlu/kurang penting selama proses operasional. Hal ini tentu dapat menjadikan kinerja menjadi lebih efisien baik dari segi biaya, waktu, hingga kinerja para pekerja. Lebih dari itu dalam bidang pemasaran dengan produksi yang lebih cepat konsumen tidak akan mengalami kekurangan stok persediaan.

4. Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku yang Baik

Proses penerimaan dan penyimpanan bahan baku yang baik akan sangat berpengaruh pada kualitas hasil produksi. Proses penerimaan bahan baku harus dilakukan pengecekan serta memberikan label, berupa nama, nomor lot, tanggal penerimaan hingga tanggal kadaluarsa. Proses penyimpanan bahan baku harus dipastikan terlebih dahulu tempat, suhu, kelembaban, dan kondisi lain yang dapat mempengaruhi kualitas bahan baku. Selain itu, juga diperlukan perlakuan seperti pencucian bahan baku, pemisahan bahan baku dari zat asing yang berbahaya. Dan kontrol keamanan dengan membatasi akses personal untuk mengakses ruang penyimpanan.

5. Gunakan Kemasan Food Grade

Kemasan food grade merupakan kemasan yang aman untuk digunakan sebagai pembungkus makanan. Menggunakan kemasan food grade dapat membantu menjaga kualitas baik rasa maupun aroma dari makanan dan juga aman bagi Kesehatan konsumen karena terhindar zat berbahaya yang mungkin ditimbulkan oleh kemasan. Dari sisi lingkungan penggunaan kemasan food grade cenderung ramah lingkungan karena pada kemasan makanan ringan menggunakan bahan kertas atau karton sehingga lebih mudah untuk terurai.

6. Survey Kepuasan Pelanggan serta Evaluasi

Kepuasan pelanggan dalam berwirausaha menjadi tujuan utama yang harus selalu diperhatikan, dengan meningkatnya kepuasan pelanggan maka dapat dipastikan produk masih mampu untuk terus bersaing di pasar. Dengan survey secara langsung dan mendapat masukan dari konsumen maka secara tidak langsung akan mengetahui apa yang diharapkan konsumen dari suatu produk, dengan begitu maka dapat dievaluasi sehingga produk dapat sesuai dengan keinginan konsumen sehingga produk dapat terus bertahan di pasar.

7. Tingkat Kredibilitas dengan Sertifikat ISO

Sertifikat  ISO merupakan sertifikat yang menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah memenuhi standar internasional. Sertifikat ISO sendiri terbagi menjadi beberapa bagian :

  1. seperti ISO 9001 mengenai sistem manajemen mutu, 
  2. ISO 14001 mengenai sistem manajemen lingkungan,
  3. ISO 22000 mengenai sistem keamanan pangan, 
  4. ISO 45001 mengenai sistem manajemen Kesehatan dan keselamatan kerja,
  5. ISO 50001 mengenai sistem energi.

Dengan adanya sertifikat ISO maka konsumen akan lebih percaya bahwa produk benar-benar telah melalui prosedur yang baik dan juga terjamin.

Baca Juga: Konsultan ISO : Mengenal Tujuan dan Macam-macam ISO

Menjaga kualitas bahan baku menjadi penting karena akan berdampak pada banyak hal. Penerimaan dan penyimpanan bahan aku akan berpengaruh pada kualitas rasa, tekstur hingga aroma suatu produk. Selain itu dalam penjagaan kualitas peran penting personel/anggota dalam menjaga kebersihan, pemilahan dan juga keamanan bahan baku juga menjadi salah satu faktor penting. Dan konsumen sebagai penikmat makanan ringan hasil produksi tentu memiliki alasan tersendiri untuk membeli sehingga kepuasan dari konsumen sangat perlu untuk dapat dievaluasi dan di aplikasi untuk produk yang lebih baik.